kepada Endah wandari
aku menyukaimu dengan sederhana
dimerah darahmu, dimanis senyummu
kembang melati yang sedang asyik sendiri ditaman biru
memerdu diantara lagu, nyanyian jiwa
jodoh itu Tuhan yang membikin
dan Tuhan pula yang membikin pertemuan kita
ditambahkan pula sukma jiwa maha bertakhta; cinta
tapi kau masih bertanya: benarkah benarkah
ah! kau seperti tak tahu saja
kalau ku mati dipengap senja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar